Sejarah Motif Batik Jawa Barat Dan Penjelasannya

Batik Jawa Barat dalam perkembangannya sampai dikala ini tidak terlepas dari tugas beberapa kerajaan yang pernah ada di Jawa Barat, utamanya pada kala sekitar tahun 1422 Masehi hingga kurun penyebaran agama Islam. Berdasarkan beberapa catatan sejarah jawa barat belum ditemukan secara niscaya kapan Batik Jawa Barat mulai berkembang. jika berdasarkan cerita masyarakat lokal, menyatakan bahwa budaya membatik dibawa oleh para masyarakat Jawa Tengah era kerajaan mataram saat menuju batavia pada kurun pangeran diponegoro. Untuk beberapa jenis motif batik tempat tertentu diwilayah Jawa Barat mampu anda temukan di artikel kami yang lain di dalam situs web batik tulis ini. Berikut ini berbagai macam motif batik jawa barat berdasarkan wilayahnya yang perlu anda pahami.

Motif Batik Jawa Barat

1. Batik Ciamis

Motif Batik Ciamis ialah adonan dari batik Jawa Tengah dan pengaruh kawasan sendiri khususnya motif dan warna Garutan yang menonjolkan kesan kesederhanaan. Untuk mengetahui informasi lebih rincian dari batik Ciamis, silahkan klik tautan pada judul batik Ciamis.

2. Batik Cirebon

Cirebon merupakan kota daerah pesisir utara jawa yang mempunyai produk Batik Keratonan, Batik Pesisiran, dan Batik Trusmi. Warna kain batik cirebon secara garis besar memakai warna-warna cerah dan ceria, mirip warna merah, biru langit, pink, dan hijau pupus. Motif batik Mega Mendung ialah motif batik yang paling terkenal diantara lainnya yaitu motif berupa awan yang membentuk gumpalan selaku bingkai utama dari motif tersebut.

3. Batik Garut atau Garutan

Batik Garut senantiasa menonjolkan warna cerah layaknya batik pesisiran, namun yang membedakannya ialah pada bagian boket maupun sisi yang lain yang sarat serta didominasi penggunaan warna dasar krem atau kuning gading (gadingan), biru, dan soga agak merah (sedikit terkesan merah maroon).

Motif batik Garutan yakni Limar, Merak Ngibing (sepasang merak menari), motif batik bulu ayam yang mennjolkan kesan ekor ayam yang panjang melengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada juga lereng adumanis, rereng suluk, rereng calung, rereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, rereng peteuy dan lainnya.

4. Batik Indramayu : Batik Dermayon , Batik Paoman

Salah satu yang menjadi ciri khas dari Batik Indramayu yaitu ragam tumbuhan dan fauna direpresentasikan secara datar dengan banyak lengkungan dan gari-garis yang lancip (riritan), warna dasaran putih kombinasi warna gelap dengan banyak titik-titik (cecek) yang simetris dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang relatif pendek dan kaku.

5. Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan

Batik Sumedang didominasi oleh warna merah, dimana motif batik Kasumedangan berpola pada ceplokan selaku motif utama pada latar vertikal, atau horisontal,

6. Batik Tasikmalaya

Batik Tasik pada prinsipnya nyaris sama dengan Batik Garut cuma saja perbedaan terlihat bahwa batik tasik terkesan lebih terperinci warnanya.

7. Batik Khas Kuningan

Motif batik kuda “Si Windu” dan batik ikan dewa yang terinspirasi dari ikan khas Cigugur-Kuningan. Batik Kuningan lebih di kenal dengan nama batik Paseban Kuningan. Sentra batik Kuningan berada di daerah Cigugur. Menurut dongeng beberapa penduduk setempat motif batik tersebut dibentuk dan dirancang oleh Pangeran Djatikusumah dengan melaksanakan pencarian secara pendalaman seni mengenai batik Paseban yang dianggap punah hingga didapatkan lewat ukir dan relief pada Gedung Paseban. Batik Paseban Kuningan mempunyai keunikan pada motif yang relatif besar dan tanpa isen-isen dengan warna latar gelap seperti biru tua, hitam, dan merah hati.

Batik Jawa Barat dalam sebaran budaya dalam membatik ini secara garis besar memiliki kecenderungan yang serupa, baik itu dari motif yang tercipta sampai tata cara dalam membatik. Untuk jenis batik Jawa Barat dari daerah lainnya belum kami ketahui, supaya secepatnya timbul batik-batik baru kawasan lain dalam lingkup Jawa Barat.